Sabtu, 26 November 2011

BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG SUPER (MUKIBAT)




SEJARAH SINGKONG

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.  Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.


SINGKONG SUPER (MUKIBAT)

Penemu singkong ini adalah Mukibat, petani desa Ngadiluwih Kediri, Jawa Timur.  Singkong Super atau yang lebih kita kenal dengan nama singkong mukibat adalah singkong hasil okulasi antara singkong biasa (makan) dengan singkong karet.  Perpaduan karakteristik dari kedua singkong inilah yang dapat menghasilkan singkong super ini.  Singkong makan yang berukuran kecil dan memiliki akar yang lebih besar berbanding terbalik dengan singkong karet yang berukuran lebih besar, dengan daun yang juga lebih lebar dan lebat, namun ukuran akar yang lebih kecil dari singkong biasa. Akan tetapi, potensi singkong karet untuk berfotosintesis  lebih besar dibanding dengan singkong biasa.  Fakta  inilah yang mengilhami Mukibat untuk menyambung singkong biasa sebagai batang bawah, dengan singkong karet di bagian atasnya.  Mukibat menyambung singkong biasa dengan singkong karet, menggunakan teknik penempelan mata tunas.


TEKNIK  PENYAMBUNGAN MUKIBAT

Teknik ini dilakukan dengan penempelan mata tunas.  Kulit yang ada mata tunasnya, dipotong segi empat dengan ukuran sama pada batang singkong biasa maupun batang singkong karetnya.  Tunas pada singkong biasa dibuang, sementara tunas pada singkong karet ditempelkan pada batang singkong biasa, yang sudah dibuang mata tunasnya.
Setelah tertempel dengan posisi yang pas, mata tempel itu diikat erat dengan belahan kantung plastik bening yang ditarik hingga menjadi tali yang transparan, kuat tetapi lembut. Ikatan ini harus cukup erat, dan menutup seluruh sambungan kulit batang singkong biasa dengan singkong karet. Biasanya, dalam jangka waktu 1 sd. 2 minggu, tunas singkong karet itu akan segera tumbuh. Saat itulah sudah waktunya untuk ditanam. Penanaman idealnya pada saat musin penghujan.
(Dari berbagai Sumber)


2 komentar:

  1. bagaimana caranya mas. berbudidayanya? saya tertarik bisa kerjasama tdk. hanom dr jawa timur

    BalasHapus
  2. caranya sudah ada di atas,yaitu dengan teknik menyambung,,
    kalau mau pesan bibitnya saya bisa membantu..thank

    BalasHapus